Kejadian
Luar biasa menimpa Orang tua Siswa Miskin SDN Ciwalat di daerah Jampang
Pabuaran Kabupaten Sukabumi yang diduga ada oknum Kepala sekolah dan Komitenya
tersangkut dana BSM dengan cara merampas dana BSM sembunyi-sembunyi di malam hari ketiap Rumah Siswa Miskin di beberapa kampung.
Time
PWRCPK Pada tanggal 6/3/17 saat Infestigasi di lapang ternyata orang tua siswa
yang tinggal di Kampung Cadas, Kampung Babakan dan Kampung Gadung (nama nara sumber kami lindungi)
mengatakan bahwa mereka yang menerima langsung dana BSM sebesar Rp.300ribu yang
seharusnya mereka terima Haknya sebesar Rp.450ribu, mereka mengatakan saat
mereka menerima dana BSM tersebut di rumah masing-masing malam hari Jam 11
malam yang membagikannya Ketua Komite Sekolah SDN Ciwalat.
Setelah
kami dapat keterangan dari Masyarakat di atas tadi Time PWRCPK langsung menuju
Sekolah sekolah SDN Ciwalat Jl. Ciselut Kecamatan Pabuaran selanjutnya menemui Kepala
Sekolah JAJUN JAJULI saat di Kondirmasi adanya kejanggalan di lapangan tentang
Program BSM di sekolahnya Jajun seolah Tidak merasa bersalah, jajun menerangkan
hal tersebut “yang mendapatkan BSM Jumlahnya 117 Siswa dari transisi 36 siswa dan kami telah menyerahkan kepada
Ketua Komite” tutur Jajun sambil
mengambil Surat Pernyataan serah terima dari Komite kepada pihak sekolah,
seolah Jajun cuci tangan dengan dugaan penyelewengan uang tersebut atau sedah
lepas tanggungjawab seolah terserah uang BSM mau dikemanakan oleh JAMAL Ketua
Komite.
Tidak
lama kemudian Jajun Kepala Sekolah telepon Jamal sebagai Komite sekolah tidak
lama kemudian Jamal datang dan tiba-tiba dengan nada bicaranya seolah menantang
sambil bawa Golok dan meletakannya di dekat pintu masuk kemudian Jamal duduk
sebagian temannya nunggu di luar pintu kantor.
Dengan
wajah-wajah sinis dan gaya Preman belum kami Tanya atau konfirmasi jamal langsung berkata “ saya lagi di kebun” katanya,
padahal jika melihat penampilannya yang rapih dan berjaket dan bersepatu kantor
tidak mungkin dia lagi kerja di kebun, lalu jamal meneruskan pembicaraannya
“memang saya yang membagikan BSM kerumah-rumah orang tua Siswa jam 9 malam dan
saya memotongnya sebesar Rp.50ribu-an dari persiswa penerima BSM, tujuan saya
memotong untuk di bagikan kepada siswa yang tidak kebagian BSM” demikan
pungkasnya.
Selanjutnya
Time langsung menuju UPTD Pabuaran bermaksud menemui Kepala UPTD bernama AGUS
untuk memint tanggapan atas kejadian di SDN Ciwalet, saat Kami tiba di kantor
UPTD ternyata Kepala UPTD AGUS tidak ada di tempat menurut keterangan Stafnya
beliau sedang ada acara di kota Sukabumi, kami coba dengan sms bahkan beberapa
kali di telepon kepada agus sampai
beberapa hari tapi tetap dia tidak mau angkat dan balas sms kami, seolah
menghindar dari Media.
Maksud
Time menghubungi Agus lewat telapon supaya mudah dan langsung saat Kekatornya
dia ada di tempat.
Atas
kronologis dan hasil Infestigasi diduga mereka kerjasama antara Kepala Sekolah
dan Kepala UPTD melakukan Kongkalingkong dengan Jamal Ketua Komite Sekolah,
Pasalnya setelah di konfirmasi di kantornya SDN Ciwalet terkait BSM yang di
duga kuat telah di sunat dengan cara memanipulasi data-data oleh mereka.
Beginilah
kenyataan di lapangan yang sangat menyesakan dada, kejadian di Sekolah SDN
Ciwalat Pabuaran dan UPTD Pabuaran ternyata sangat merugikan Rakyat/ siswa Miskin
bagi anak bangsa yang di wajibkan Pemerintah untuk menuntut Ilmu ternyata di
Jegal dan ditindas dengan cara menyembelih Haknya oleh oknum-oknum Sekolah dan
UPTD penyembelihan secara berjamaah, sangat di sayangkan ternyata begitu masih rendahnya
moral-moral seorang Kepala sekolah berikut Komite dan kepala UPTD Pabuaran,
selain itu pihak Pemerintah yang begitu peduli kepada siswa miskin ternyata
penyalur dibawahya sangat tidak mendukung penuh terhadap Program yang ada,
dengan asas manfaat lalu terduga mereka melakukan menyelewengkan Hak dari pada
Siswa miskin tersebut atas penyalah gunaan jabatan mereka sehingga menerapkan
kebijakan yang merugikan kepada Masyarakat dan Pemerintah.
Jika
hal ini di biarkan maka dengan cepat akan menjamur kesekolah dan UPTD lainnya
selanjutnya akan merugikan keungan Negara, dengan adanya kejadian ini maka Kami
dari Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Wartawan Reaksi Cepat Pelacak Kasus PWRCPK
Jawa Barat mengharapkan ada tidakan dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Sukabumi dan Pemerintah Daerah (Bupati) atau kewenangan Jajarannya di Kabupaten
Sukabumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar