FWAR

MEDIA INDEPENDENT ONLINE FORUM WARTAWAN DAN AKTIVIS REPORMASI ( FWAR )

fiks

fiks
DPP FWAR

Rabu, 22 Februari 2017

PENDANGKALAN AQIDAH

NASIONAL PERS: PENDANGKALAN AQIDAH: NASIONAL PERS: PENYESATAN, PENGHINAAN DAN PENDANGKALAN AQIDAH, IT... : Bukti Investigasi Sukabumi. Terkait dengan tulisanoknum  seorang   gu...

PENDANGKALAN AQIDAH

NASIONAL PERS: PENYESATAN, PENGHINAAN DAN PENDANGKALAN AQIDAH, IT...: Bukti Investigasi Sukabumi. Terkait dengan tulisanoknum  seorang   guru di SMAN I Kota Sukabumi  yang bernama DUDUNG NURULLAH KOSWARA...

NASIONAL PERS: NASIONAL PERS: PASAR PELITA

NASIONAL PERS: NASIONAL PERS: PASAR PELITA: NASIONAL PERS: PASAR PELITA

NASIONAL PERS: PASAR PELITA

NASIONAL PERS: PASAR PELITA

NASIONAL PERS: PASAR PELITA

NASIONAL PERS: PASAR PELITA

PASAR PELITA

NASIONAL PERS: PASAR PELITA: NASIONAL PERS: PASAR PELITA

PASAR PELITA

NASIONAL PERS: PASAR PELITA

PASAR PELITA


NASIONAL PERS: NASIONAL PERS: PEMBANGUNAN PASAR PELITA KOTA SUKAB...

NASIONAL PERS: NASIONAL PERS: PEMBANGUNAN PASAR PELITA KOTA SUKAB...: NASIONAL PERS: PEMBANGUNAN PASAR PELITA KOTA SUKAB... : PEMBANGUNAN PASAR PELITA KOTA SUKAB... : NASIONAL PERS: PEMBANGUNAN PASAR PELITA KOT...

NASIONAL PERS: PEMBANGUNAN PASAR PELITA KOTA SUKAB...

NASIONAL PERS: PEMBANGUNAN PASAR PELITA KOTA SUKAB...: PEMBANGUNAN PASAR PELITA KOTA SUKAB... : NASIONAL PERS: PEMBANGUNAN PASAR PELITA KOTA SUKABUMI YANG DI SEL... : PEMBANGUNAN PASAR PELITA KOT...

PEMBANGUNAN PASAR PELITA KOTA SUKAB...

NASIONAL PERS: PEMBANGUNAN PASAR PELITA KOTA SUKAB...: PEMBANGUNAN PASAR PELITA KOTA SUKAB... : NASIONAL PERS: PEMBANGUNAN PASAR PELITA KOTA SUKABUMI YANG DI SEL... : PEMBANGUNAN PASAR PELITA KOT...

PEMBANGUNAN PASAR PELITA KOTA SUKAB...

PEMBANGUNAN PASAR PELITA KOTA SUKAB...: NASIONAL PERS: PEMBANGUNAN PASAR PELITA KOTA SUKABUMI YANG DI SEL... : PEMBANGUNAN PASAR PELITA KOTA SUKABUMI YANG DI SELENGGARAKAN PEMKOT...

NASIONAL PERS: NASIONAL PERS: GEDUNG PERS PUSAT

NASIONAL PERS: NASIONAL PERS: GEDUNG PERS PUSAT: NASIONAL PERS: GEDUNG PERS PUSAT : JIKA PENGURUS-PENGURUS DI DEWAN PERS DIDUGA TIDAK MAMPU MENGELOLANYA MAKA GEDUNG INI AKAN MENJADI MPI

NASIONAL PERS: GEDUNG PERS PUSAT

NASIONAL PERS: GEDUNG PERS PUSAT: JIKA PENGURUS-PENGURUS DI DEWAN PERS DIDUGA TIDAK MAMPU MENGELOLANYA MAKA GEDUNG INI AKAN MENJADI MPI

NASIONAL PERS: KETUA UMUM PWRCPK

NASIONAL PERS: KETUA UMUM PWRCPK: NASIONAL PERS: KETUA UMUM PWRCPK : KETUA UMUM PWRCPK  Drs. H. M JAJA SUPARJA RAMLI SIp. SH

KETUA UMUM PWRCPK

NASIONAL PERS: KETUA UMUM PWRCPK: KETUA UMUM PWRCPK  Drs. H. M JAJA SUPARJA RAMLI SIp. SH

YANG MANA SATU SEBAGAI SEJARAH PALAGAN BOJONGKOKOS...

NASIONAL PERS: YANG MANA SATU SEBAGAI SEJARAH PALAGAN BOJONGKOKOS...: NASIONAL PERS: YANG MANA SATU SEBAGAI SEJARAH PALAGAN BOJONGKOKOS... : NASIONAL PERS: YANG MANA SATU SEBAGAI SEJARAH PALAGAN BOJONGKOKOS... ...

DPRD KABUPATEN SUKABUMI PUNYA ANAK TANPA NIK...

NASIONAL PERS: DPRD KABUPATEN SUKABUMI PUNYA ANAK TANPA NIK...: NASIONAL PERS: OKNUM DPRD KABUPATEN SUKABUMI PUNYA ANAK TANPA NIK... : Bukti Investigasi Sukabumi.  telah menemukan adanya dugaan Tindak Pid...

DPRD KABUPATEN SUKABUMI PUNYA ANAK TANPA NIK...

NASIONAL PERS: OKNUM DPRD KABUPATEN SUKABUMI PUNYA ANAK TANPA NIK...: Bukti Investigasi Sukabumi.  telah menemukan adanya dugaan Tindak Pidana Penelantaran terhadap Perempuan dan anak juga Melanggar Perl...

YANG MANA SATU SEBAGAI SEJARAH PALAGAN BOJONGKOKOS...

NASIONAL PERS: YANG MANA SATU SEBAGAI SEJARAH PALAGAN BOJONGKOKOS...: NASIONAL PERS: YANG MANA SATU SEBAGAI SEJARAH PALAGAN BOJONGKOKOS... : Tank Stuart bukti sejarah yang sebenarnya tetapi entah bagaimana menu...

YANG MANA SATU SEBAGAI SEJARAH PALAGAN BOJONGKOKOS...

NASIONAL PERS: YANG MANA SATU SEBAGAI SEJARAH PALAGAN BOJONGKOKOS...: Tank Stuart bukti sejarah yang sebenarnya tetapi entah bagaimana menurut salah satu nara sumber sebuah Organisasi yang ada di Suka...

NASIONAL PERS: CAMAT LEMBURSITU KOTA SUKABUMI DI ANGKAT ATAS KEBI...

NASIONAL PERS: CAMAT LEMBURSITU KOTA SUKABUMI DI ANGKAT ATAS KEBI...: NASIONAL PERS: CAMAT LEMBURSITU KOTA SUKABUMI DI ANGKAT ATAS KEBI... : Bukti Infestigasi Sukabumi, Kota Sukabumi yang begitu Sudah semeraut ...

CAMAT LEMBURSITU KOTA SUKABUMI DI ANGKAT ATAS KEBI...

NASIONAL PERS: CAMAT LEMBURSITU KOTA SUKABUMI DI ANGKAT ATAS KEBI...: Bukti Infestigasi Sukabumi, Kota Sukabumi yang begitu Sudah semeraut dengan Tata Kotanya kini malah semakin ngawur dengan Kebi...

H. OLIH SOLIHIN PUTRA DARI Kp. LEGOS CICURUG KAB. ...

NASIONAL PERS: H. OLIH SOLIHIN PUTRA DARI Kp. LEGOS CICURUG KAB. ...: Team Bukti Investigasi Jabar. H. OLIH SOLIHIN bin MADSARI nama yang tertera sesuai Ijazah SMEA Negrai Tahun 1985 Kota Sukabumi yang i...

NASIONAL PERS: PEMBANGUNAN PASAR PELITA KOTA SUKABUMI YANG DI SEL...

NASIONAL PERS: PEMBANGUNAN PASAR PELITA KOTA SUKABUMI YANG DI SEL...: PEMBANGUNAN PASAR PELITA KOTA SUKABUMI YANG DI SELENGGARAKAN PEMKOT SUKABUMI MELENYAPKAN 8 MILIAR UANG HAK PARA PEDAGANG JILID I ...

NASIONAL PERS: YANG MANA SATU SEBAGAI SEJARAH PALAGAN BOJONGKOKOS...

NASIONAL PERS: YANG MANA SATU SEBAGAI SEJARAH PALAGAN BOJONGKOKOS...: Tank Stuart bukti sejarah yang sebenarnya tetapi entah bagaimana menurut salah satu nara sumber sebuah Organisasi yang ada di Suka...

NASIONAL PERS: YANG MANA SATU SEBAGAI SEJARAH PALAGAN BOJONGKOKOS...

NASIONAL PERS: YANG MANA SATU SEBAGAI SEJARAH PALAGAN BOJONGKOKOS...: Tank Stuart bukti sejarah yang sebenarnya tetapi entah bagaimana menurut salah satu nara sumber sebuah Organisasi yang ada di Suka...

Dewan Harian Cabang 45 Gelar Diskusi Kebangsaan



B-CHANNEL- Dewan Harian Cabang 45 (DHC), melakukan silaturahmi sekaligus diskusi kebangsaan bersama jajaran Pemerintah dan para veteran, serta lembaga pendidikan Kota Bogor. Kegiatan bertajuk ‘Pancasila Perekat Persatuan dan Persatuan Bangsa’, tersebut digelar di Taman Ekspresi Sempeur, Jalan Sempur, Bogor Tengah, Kota Bogor, Kamis (01/12/16).
Acara Silaturahmi Kebangsaan itu, merupakan persembahan dari Ulang Tahun Korps Pegawai Negeri Kota Bogor dan salah satu rangkaian program Badan Pembudayaan Penerus Kejuangan – Dewan Harian Cabang’45 Kota Bogor.
Pada kesempatan, Walikota Bogor yang juga Ketua Umum DHC 45, Bima Arya, mengatakan sekaligus mengajak kepada seluruh warga Kota Bogor untuk senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Syaratnya adalah kita harus mampu membangun kesadaran diri dan mendewasakan diri sebagai manusia yang memiliki kepribadian Indonesia,” katanya disela acara.
Menurut Bima, dalam mewujudkan itu, ada empat hal yang dominan membentuk kepribadian kita dan menjadi acuan bangsa Indonesia dalam menjalankan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, yaitu Bhineka Tunggal Ikka, Nilai-nilai Pancasila, Pembukaan UUD’45, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tak hanya itu, sebagai manusia harus siap dalam kondisi apapun. Sebab, manusia Indonesia yang baik adalah senantiasa menempatkan dirinya dalam perspektif yang utuh sebagai umat beragama, sebagai anak bangsa, sebagai warga negara, sebagai anggota masyarakat, sebagai manusia yang berbudaya, serta sebagai mahluk ekologis yang sangat mencintai tanah-air dan segenap tumpah darahnya, ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris DHC 45, Deddy Karyadi menjelaskan, acara ini merupakan pelaksanaan fungsi DHC 45 didalam meningkatkan pendidikan masyarakat terhadap membangun tingkat kesadaran berbangsa dan bernegara.
Ditanya kegiatan ini terkait hubungan dengan aksi 212 di Jakarta, dirinya membantah dan sama sekali tidak ada kaitannya dengan aksi demo superdamai yang akan dilaksanakan 2 Desember 2016.
“Kegiatan ini murni agenda DHC 45 dan sudah direncanakan jauh-jauh hari. Jadi, tidak ada kaitannya dengan eskalasi sosial politik yang saat ini ramai diperbincangkan ,” katanya.
“Karena ini merupakan pendidikan masyarakat untuk menggugah kesadaran dalam berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, maka merupakan kewajiban bagi setiap warga Kota Bogor untuk meneruskan pesan silaturahmi kebangsaan ini pada lingkungannya masing-masing, termasuk bagi pimpinan lembaga maupun organisasi,” tutupnya.

Undang Veteran, Bupati Minta Masukan




BANYUWANGI – Menghormati jasa para pejuang kemerdekaan, tepat di event Agustusan ini Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengundang seluruh veteran. Mereka diundang khusus ke Pendopo juga untuk diminta masukannya tentang pembangunan daerah, Kamis (13/8).
Saat datang ke pendopo, para veteran tersebut terlihat semangat dan nampak patriotismenya. Di awal sebelum acara, mereka nampak bersemangat menyanyikan lagu-lagu perjuangan. Mulai dari  Selendang Sutra, Jembatan Merah, dan Indonesia Merdeka.
“Even Agustusan adalah moment yang pas untuk bersilaturrahim dengan para veteran pejuang dan para sesepuh ini. Sekaligus juga meminta masukan bagaimana untuk terus membangun daerah. Masukan-masukan dari mereka ini penting bagi kami para pemimpin muda, inilah perlunya kami menjahit tali silahturahmi dengan para pejuang ini,” kata Bupati Anas.
Para veteran tersebut para pejuang yang tergabung dalam Persatuan Legium Veteran Republik Indonesia (LVRI). Selain juga ada dari Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD),  Persatuan Isteri Veteran Republik Indonesia (PIVERI), Forum Komunikasi Putra Pejuang Indonesia (FKPPI), Dewan Harian Cabang (DHC) 45, Gerontologi dan Abiyoso.  
Masukan dari para sesepuh salah satunya disampaikan Ketua DHC 45, Sugihartoyo. Mantan rektor Untag Banyuwangi agar pembangunan di Banyuwangi tetap melestarikan budaya. “Pembangunan Banyuwangi ini saya kira sudah mampu menguri-uri budaya. Namun jangan lupa Pak Anas, cagar budaya yang ada jangan dilupakan,” kata Sugihartoyo.
Sugihartoyo juga mengaku sangat mengapresiasi kegiatan ini. Di mana dalam kegiatan ini semua tokoh-tokoh saling berinteraksi dan bersilahturahmi untuk membangun Banyuwangi. “Ada pini sepuh, PNS, Forpimda dan tentunya para pejuang kemerdekaan yang hadir di sini. Kami merasa terima kasih, diberikan kesempatan bertemu dalam forum ini. Ada banyak manfaat, kami bisa sampaikan pesan dari para pini sepuh,” katanya. 
Hal yang sama juga diungkapkan, Ketua PIVERI Banyuwangi Chosiastuti Soeherman yang merasa sangat dihargai adanya undangan khusus ini. “Kami sangat senang, karena lewat acara ini bisa dipertemukan dengan sesama wanita pejuang. Terasa sangat membahagiakan,” ujar Ibu Soeherman.
Sementara itu Bupati Anas menyampaikan terima kasih atas masukan positif dari para veteran ini. Mulai dari melestarikan heritage, mempertahankan budaya, hingga revitalisasi Gedung Juang. Anas bahkan mengatakan pemkab telah menyiapkan desain khusus renovasi Gedung Juang. “Namun kami tidak asal memugarnya. Kami perintahkan untuk kulo nuwun dan mendiskusikan fungsi-fungsi ruang Gedung Juang dengan para veteran ini. Agar bermanfaat untuk semua, namun tidak meninggalkan sejumlah kenangan para veteran pada gedung tersebut,” kata Anas. Desain gedung juang ini dirancang oleh arsitek nasional papan atas, Adi Purnomo. (Humas Protokol) 

Selasa, 21 Februari 2017

YANG MANA SATU SEBAGAI SEJARAH PALAGAN BOJONGKOKOSAN




Tank Stuart bukti sejarah yang sebenarnya tetapi entah bagaimana menurut salah satu nara sumber sebuah Organisasi yang ada di Sukabumi mengatakan “Persenjataan Jaman belanda termasuk Tank Stuart di bawa ke Jakarta dan yang lainnya di bawa ke museum Bandung tanpa persetujuan dan tanpa di ketahui Anggota Veteran Kabupaten Sukabumi, dan kini di tugu Palagan Bojongkokosan tampil kebohongan sejarah dalam tampilan yang lain”. Pimpinan Resimen III Siliwangi pada saat itu adalah Letkol Eddie Sukardi mengatakan “sejarah Bojong Kokosan akan di buat sejarah Nasional” tetapi sampai beliau meninggal Dunia cita-citanya tidak terwujud, karena bukti-bukti sejarah hasil rampasan dari Kolonial belanda lenyap.

Semasa Hidupnya Purnawirawan Letkol. Eddie Sukardi mengatakan “Jika Pertempuran Surabaya Melahirkan Hari Pahlawan, Pentempuran Ambarawa melahirkan hara infantri, Pertempuran Bojong Kokosan yang tercatat Pertempuran terdasyat di se-pulau jawa hanya melahirkan hari depan penuh harapan”.

Pertempuran Besar Pasca Kemerdekaan yang Terlupakan Pencegatan konvoi Tentara Sekutu dari Jakarta menuju Bandung di Desa Bojong-kokosan, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi pada 9 Desember 1945 belum pernah dicatatkan dalam sejarah nasional Indonesia. Padahal, peristiwa itu layak disejajarkan dengan peristiwa 10 November di Surabaya. Peristiwa Bojongkokosan pada tanggal 9 Desember 1945 adalah awal dari serangan – serangan yang disusun oleh TKR pimpinan Letnan Kolonel Eddie Sukardi. Peristiwa ini kemudian menjadi pemicu awal dalam peristiwa yang kita kenal dengan perang konvoi dan merupakan perang konvoi pertama (The Firs Convoy Battle) tanggal 9 sampai dengan 12 Desember 1945 penghadangan sepanjang 81 Km mulai dari Cigombong (Bogor) sampai Ciranjang (Cianjur) telah mengakibatkan banyak korban dari kedua belah pihak, pihak sekutu : 50 orang meninggal, 100 orang luka berat dan 30 orang menyerah. Koraban di pihak pejuang : 73 orang meninggal sedangkan perang konvoi kedua pada tanggal 10 sampai dengan 14 maret 1946 Sukabumi merupakan daerah perkebunan yang menguntungkan dan dapat dijadikan sebagai benteng pertahanan yang baik bagi Belanda/NICA. Faktor inilah yang mengakibatkan sekutu datang ke Sukabumi kondisi demikianpun telah melahirkan sebuah “asumsi” yang mengatakan bahwa “apabila ingin menguasai Jakarta harus dapat menguasai Jawa Barat dan apa ia ingin menguasai Jawa Barat, kuasai dulu Sukabumi”.

Hal ini pulalah yang juga turut membakar semangat para pejuang untuk mempertahankan Sukabumi sampai titik darah penghabisan. Salah satu upaya mempertahankan Sukabumi dari serangan musuh adalah mengatur strategi dan rencana yang matang Resimen III yang di tugasi operasi penghadangan konvoi pasukan sekutu mengadakan Herdiskolasi Batalayon – batalayonnya. Oleh karena itu, para pejuang Sukabumi berusaha mempertahankan Sukabumi dengan sekuat tenaga agar tidak jatuh ke tangan Belanda. Komandan Resimen III, Letkol Edi Sukardi memberikan instruksi untuk berdislokasi pasukan, yaitu batalyon yang berkedudukan di kota Sukabumi dipindahkan ke luar kota atas dasar strategis dan teknis pertempuran. Pertempuran pertama antara tentara Sekutu dengan para pejuang Sukabumi terjadi di daerah Gekbrong. Pertempuran terjadi karena adanya serangan para pejuang Sukabumi terhadap konvoi Sekutu/NICA yang menuju Bandung. Akibat serangan itu, tentara Sekutu dan NICA kembali datang ke Sukabumi dengan konvoi besar sebanyak kurang lebih 100 truk(Badan Pengelola Monumen Pa-lagan Perjuangan 1945, 1986: 15).

TKR dan laskar rakyat yang mengetahui akan kedatangan tentara Sekutu,berkumpul di daerah Gekbrong sekitar 10.000 orang. Pada pukul satu siang didaerah Pancuran Luhur (tidak jauh dari Gekbrong) terjadi pertempuran sengit antara pejuang Sukabumi melawan tentara Sekutu. Pertempuran berlangsung sampai pukul 17.00 sore. Akibat perbedaan senjata menyebabkan para pejuang Sukabumi tidak dapat menahan serangan Sekutu. Untuk meng-hindari korban yang lebih banyak, TRI dan laskar rakyat mundur dan membiarkan tentara Sekutu me-lanjutkan perjalanan ke arah Bogor(wawancara dengan Mohtar K, tanggal 12 Juni 1997). Pertempuran terus merembet ke daerah lain. Pada tanggal 2 Desember 1945 mulai terjadi pertempuran di daerah Bojong Kokosan. Pada tanggal 9 Desember 1945, para pejuang Sukabumi melakukan penghadangan terhadap konvoi tentara Sekutu sehingga terjadi pertempuran yang dasyat. Pertempuran ini dikenal sebagai Peristiwa Bojong Kokosan, yang menimbulkan korban yang banyak dikedua belah pihak. Peristiwa di atas terjadi, berawal dari adanya berita yang diterima para pejuang Sukabumi di Pos Cigombong, bahwa tentara Sekutu sedang menuju Sukabumi.

Mendengar berita tersebut, Kompi III yang dipimpin Kapten Murad dan kepala seksi I dan seksi II serta laskar rakyat Sukabumi berusaha menduduki tempat pertahanan di pinggir (tebing) utara dan selatan Jalan Bojong Kokosan. Barisan TKR yang ikut terlibat dalam peristiwa Bojong Kokosan diperkuat 165 orang yang bersenjata senapan Ediston/ Hamburg, Bou-man/Double Loap, Pistol Parabelm, granat tangan, dan senjata tajam (golok, tombak, dan bamboo run-cing) serta senjata buatan sendiri berupa botol berisi bensin yang di-sumbat karet mentah yang disebut "krembing" (granat pembakar). Sedangkan laskar rakyat didukung oleh Barisan Banteng pimpinan Haji Toha, Hisbullah pimpinan Haji Akbar, dan Pesindo. Barisan laskar rakyat bersenjatakan Kara-ben Jepang, pistol, dan bom molotov(Badan Pengelola Monumen). Sekitar pukul 15.00, konvoi tentara Sekutu datang. Konvoi di-dahului dengan tank, panser wagon, 100 truk berisi pasukan Gurkha dan pembekalan, serta dilindungi 3 pesawat terbang pemburu. Pada saat mendekati Bojong Kokosan konvoi berhenti karena terhalang barikade yang dibuat para pejuang Sukabumi. Adanya barikade ter-sebut membuat tentara Sekutu terlihat panik dan bersiaga. Pada saat itulah, Kapten Murad, komandan kompi III memberi isyarat dengan tembakan dua kali, sebagai tanda mulai penyerangan. Terjadilah pertempuran sengit.

Para pejuang segera melemparkan granat tangan, granat krembing, dan tembakan. Serangan ini mengakibatkan korban jatuh di pihak tentara Sekutu (wawancara dengan M. Sholeh Shafei, tanggal 12 Juni 1997). Dalam situasi kacau, koman-dan tentara Sekutu berhasil meng-konsolidasi pasukannya dan mengetahui lakasi pertahanan para pejuang Sukabumi. Tentara Sekutu segera menembaki kubu-kubu pertahanan para pejuang dengan senjata berat dari tank dan panser. Tanah tebing yang dijadikan kubu pertahanan jebol dan longsor sehingga beberapa pejuang yang berada di kubu pertahanan terjatuh ke jalan raya yang berada di bawahnya. Para pejuang yang jatuh tersebut menjadi sasaran empuk senjata tentara Sekutu. Dalam situasi yang tegang, tiba-tiba sebuah panser kecil berhenti di depan salah satu kubub pertahanan. Panser tersebut berpenumpang dua orang. Salah seorang memakai baret hitam dan seorang lagi memakai ubel-ubel yang diperkirakan sebagai pim-pinan pasukan. Salah seorang penumpang keluar dari kendaraan dan melihat sekelilingnya. Dia mengira situasi telah aman dan dengan santai mengisap rokok cangklong sambil tertawa-tawa.
Tentara TRI yang berada di tebing mendapat perintah dari komandan seksi II agar menembak tentara Sekutu yang memakai baret hitam. Tembakan mengenai sasaran dengan tepat. Melihat temannya tertembak, tentara Sekutu yang berada di dalam mobil berusaha menolong. Pada saat mereka turun dari mobil diberondong oleh tembakan tentara TKR dan laskar rakyat. Adanya kejadian tersebut, tentara Sekutu meningkatkan ke-waspadaan. Mereka melakukan gerakan melambung dari samping dan belakang untuk mengurung dan menyergap tentara TKR. Dengan demikian, kedudukan TKR menjadi terjepit dan panik karena kehabisan peluru.

Pada saat yang kritis, tiba-tiba turun hujan lebat disertai kabut. Suasana menjadi gelap sehingga para pejuang berhasil meloloskan diri dari kepungan tentara Sekutu. TKR seksi II yang dipimpin Letnan Muda D. Kusnadi mundur ke arah Parungkuda. TKR seksi I yang dipimpin Letda Mustar mundur ke arah perkampungan Bojong Kokosan atau sebelah utara (sekitar 300 meter) dari medan pertempuran (Badan Pengelola Monumen).

TKR yang bergerak mundur secara diam-diam diikuti oleh ten-tara Sekutu. Tentara Sekutu naik ke atas bukit dan menembakkan mortir ke bekas pertahanan TKR. Tembakan tersebut salah sasaran, bukannya mengenai para pejuang melainkan mengenai tentara Sekutu sendiri. Korban pun jatuh di pihak tentara Sekutu. Pada saat hujan reda dan cuaca kembali cerah, terdengar bunyi peluit dari tentara Sekutut sebagai tanda pertempuran telah selesai. Pada saat itu, sisa tentara Sekutu yang ada segera naik ke kendaraan sambil membawa rekan-rekannya yang telah menjadi korban. Tentara Sekutu meninggalkan Bojong-kokosan menuju Sukabumi dan sepanjang perjalanan mereka me-nembakkan senjata secara membabi buta(wawancara dengan M. Mohtar, tanggal 12 Juni 1997). Setelah pertempuran di Bojong Kokosan berakhir, maka satu regu TKR memeriksa bekas pertempuran. Setelah diperiksa ternyata TKR telah kehilangan 73 orang, yaitu 28 orang gugur (pasukan yang menempati tebing bagian bawah pinggir jalan seperti Suban dan Aceng), dan 45 orang gugur di sepanjang jalan Bojong Kokosan. Tentara Sekutu yang gugur diperkirakan sebanyak 50 orang. (Sumber: Museum Bojong Kokosan).

Adanya tembakan tentara Sekutu yang dilakukan dalam gerakan menuju Sukabumi dibalas oleh para pejuang Indonesia. Pertempuran terus berkobar sepanjang jalur Bojong Kokosan sampai perbatasan Cianjur, seperti di Ungkrak, Selakopi, Cikukulu, Situawi, Ciseureuh sampai Degung; dan Ngaweng, Cimahpar di Pasekon Sukaraja sampai Gekbrong. Serangan terhadap tentara Sekutu mendapat bantuan rakyat yang ada di sekitar daerah tersebut(Rusman Wijaya,1996: 67). Pada saat tentara Sekutu tiba di Sukabumi, Komandan tentara Sekutu segera mengajak berunding para pemimpin TKR dan pe-merintah setempat, yaitu Letkol Edi Sukardi (Komandan Resimen III), Bupati dan Walikota Sukabumi, dan Dr Abu Hanifah. Tentara Sekutu minta dilakukan gencatan senjata. TKR dan pemerintah setempat menyetujui usul tersebut dan menginstruksikan penghentian tembak menembak. Pada kenyataannya, tentara Sekutu sendiri yang bertindak curang dengan tidak mentaati ke-sepakatan gencatan senjata. Pada tanggal 10 Desember 1945, tentara Sekutu membombandir Cibadak dari udara melalui pengeboman beberapa pesawat tempur. Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk balas dendam atas banyaknya korban di pihak tentara sekutu pada pertempuran sebelumnya. Menurut catatan sejarah, pengeboman udara tersebut sebagai serangan udara terbesar setelah jaman perang dunia kedua.

Rabu, 01 Februari 2017

NASIONAL PERS: DPD PWRCPK TINGKAT JAWA BARAT

NASIONAL PERS: DPD PWRCPK TINGKAT JAWA BARAT: DPD PWRCPK TINGKAT JAWA BARAT  PLANG

NASIONAL PERS: DPD PWRCPK TINGKAT JAWA BARAT

NASIONAL PERS: DPD PWRCPK TINGKAT JAWA BARAT: DPD PWRCPK TINGKAT JAWA BARAT  PLANG

DPD PWRCPK TINGKAT JAWA BARAT

DPD PWRCPK TINGKAT JAWA BARAT


 PLANG

NASIONAL PERS: KETUA UMUM PWRCPK

NASIONAL PERS: KETUA UMUM PWRCPK: KETUA UMUM PWRCPK  Drs. H. M JAJA SUPARJA RAMLI SIp. SH

NASIONAL PERS:   KOMPHI BLOK AMBALATKOMUNITAS PEMEGANG HAK INDONE...

NASIONAL PERS:   KOMPHI BLOK AMBALATKOMUNITAS PEMEGANG HAK INDONE...:     KOMPHI BLOK AMBALAT KOMUNITAS PEMEGANG HAK INDONESIA  BLOK AMANAH BANGSA ATAS LAHAN DAN TANAH (ORGANISASI TINGKAT NASIONAL ...

NASIONAL PERS: MPI

NASIONAL PERS: MPI: BADAN EKSEKUTIF PUSAT  MPI MAJELIS PUSAT INDONESIA ADALAH MAJELIS PERS INDONESIA  ORGANISASI GABUNGAN  DARI ORGANISASI-ORGA...

NASIONAL PERS: BAK

NASIONAL PERS: BAK: BAK BRIGADE ANTI KEJAHATAN   ORGANISASI TINGKAT NASIONAL DI BAWAH NAUNGAN PWRCPK

NASIONAL PERS: GEDUNG PERS PUSAT

NASIONAL PERS: GEDUNG PERS PUSAT: JIKA PENGURUS-PENGURUS DI DEWAN PERS DIDUGA TIDAK MAMPU MENGELOLANYA MAKA GEDUNG INI AKAN MENJADI MPI

NASIONAL PERS: WING NASIONAL PWRCPK

NASIONAL PERS: WING NASIONAL PWRCPK: WING NASIONAL PWRCPK TINGKAT PENGURUS DPP-DPD-DPC

WING NASIONAL PWRCPK

WING NASIONAL PWRCPK

TINGKAT PENGURUS DPP-DPD-DPC

GEDUNG PERS PUSAT

JIKA PENGURUS-PENGURUS DI DEWAN PERS DIDUGA TIDAK MAMPU MENGELOLANYA MAKA GEDUNG INI AKAN MENJADI MPI

BAK

BAK
BRIGADE ANTI KEJAHATAN 

 ORGANISASI TINGKAT NASIONAL DI BAWAH NAUNGAN PWRCPK

MPI

BADAN EKSEKUTIF PUSAT 
MPI
MAJELIS PUSAT INDONESIA
ADALAH
MAJELIS PERS INDONESIA

 ORGANISASI GABUNGAN 
DARI ORGANISASI-ORGANISASI PERS INDEPENDEN
SE INDONESIA 
(SEKJEN MPI DRS. H. M JAJA SUPARJA RAMLI SIp. SH)
 KOMPHI BLOK AMBALAT
KOMUNITAS PEMEGANG HAK INDONESIA 
BLOK AMANAH BANGSA ATAS LAHAN DAN TANAH

(ORGANISASI TINGKAT NASIONAL DI BAWAH NAUNGAN PWRCPK)

NASIONAL PERS: KETUA UMUM PWRCPK

NASIONAL PERS: KETUA UMUM PWRCPK: KETUA UMUM PWRCPK  Drs. H. M JAJA SUPARJA RAMLI SIp. SH

KETUA UMUM PWRCPK

KETUA UMUM PWRCPK

 Drs. H. M JAJA SUPARJA RAMLI SIp. SH

PWRCPK JAWA BARAT: LOGO'S

PWRCPK JAWA BARAT: LOGO'S

PWRCPK JAWA BARAT: YAHUDI PIALA BERGILIR

PWRCPK JAWA BARAT: YAHUDI PIALA BERGILIR: SEJARAH YAHUDI & ISRAIL ADAM telah memancang tonggak sejarah adalah total laku perbuatan manusia yang terus-menerus dan sambung men...

PWRCPK JAWA BARAT: MUNGKINKAH GUNUNG SUNDA DI LENYAPKAN ???

PWRCPK JAWA BARAT: MUNGKINKAH GUNUNG SUNDA DI LENYAPKAN ???: Gunung Sunda, yang namanya semakin melambung sebagai salah satu destinasi wisata di Kabupaten Sukabumi. Dengan ketinggian kira kir...

PWRCPK JAWA BARAT: OKNUM PNS MENJADI CALO MATUHSERTIFIKASISaukabum...

PWRCPK JAWA BARAT: OKNUM PNS MENJADI CALO MATUHSERTIFIKASI


Saukabum...
: OKNUM PNS MENJADI CALO MATUH SERTIFIKASI Saukabumi JMP. Data di lapangan yang di wawancarai salah satu Guru SDN di kabupaten Suka...

NASIONAL PERS: PENGUSAHA ENERGI TENAGA LISTRIK ABAIKAN PERATURAN ...

NASIONAL PERS: PENGUSAHA ENERGI TENAGA LISTRIK ABAIKAN PERATURAN ...: BI Sukabimi Septeber 2016, Beginilah Fenomena Cibinong Walauran Jampang Gambar I dan I-a dan Karawang Selabintana Kabupaten Sukabum...

NASIONAL PERS: KISAH CERITERA TIGA EFISODE

NASIONAL PERS: KISAH CERITERA TIGA EFISODE: scene 1 November 03, 2016 Hundreds of people made up of several organizations gathered islam, islam Approximately 24 organizat...

NASIONAL PERS: KADES CIPURUT KECAMATAN CIREUNGHAS KABUPATEN SUKAB...

NASIONAL PERS: KADES CIPURUT KECAMATAN CIREUNGHAS KABUPATEN SUKAB...: KADES CIPURUT KECAMATAN CIREUNGHAS KABUPATEN SUKABUMI  CAP/ STEMPEL KEPALA DESA BERLAKU UNTUK PINJAM DUIT  BAGI OKNUM KADES Ti...

NASIONAL PERS: OKNUM DPRD KABUPATEN SUKABUMI WANITA DAN ANAK MENJ...

NASIONAL PERS: OKNUM DPRD KABUPATEN SUKABUMI WANITA DAN ANAK MENJ...: DPD PWRCPK Persatuan Wartawan Reaksi Cepat Pelacak Kasus Provinsi Jabar, Bukti Investigasi   telah menemukan adanya dugaan Tindak...

NASIONAL PERS: OKNUM DPRD KABUPATEN SUKABUMI PUNYA ANAK TANPA NIK...

NASIONAL PERS: OKNUM DPRD KABUPATEN SUKABUMI PUNYA ANAK TANPA NIK...: Bukti Investigasi Sukabumi.  telah menemukan adanya dugaan Tindak Pidana Penelantaran terhadap Perempuan dan anak juga Melanggar Perl...

NASIONAL PERS: CAMAT LEMBURSITU KOTA SUKABUMI DI ANGKAT ATAS KEBI...

NASIONAL PERS: CAMAT LEMBURSITU KOTA SUKABUMI DI ANGKAT ATAS KEBI...: Bukti Infestigasi Sukabumi, Kota Sukabumi yang begitu Sudah semeraut dengan Tata Kotanya kini malah semakin ngawur dengan Kebi...

NASIONAL PERS: KEPALA KUA CIREUNGHAS KABUPATEN SUKABUMI NEKAD MEN...

NASIONAL PERS: KEPALA KUA CIREUNGHAS KABUPATEN SUKABUMI NEKAD MEN...: Bukti Investigasi , Sukabumi. Kejadian yang di duga Drs. H. ZEZEN ZAENUDIN. M. Ag. melakukan Tindak Pidana Pemalsuan Adata – data dala...