FWAR

MEDIA INDEPENDENT ONLINE FORUM WARTAWAN DAN AKTIVIS REPORMASI ( FWAR )

fiks

fiks
DPP FWAR

Senin, 05 Februari 2018

PELAKU RENCANA PEMBUNUHAN YAMIN NAIKAN STATUSNYA MENJADI TINGKAT PENYIDIKAN OLEHPOLRES SUKABUMI




PELAKU RENCANA PEMBUNUHAN
YAMIN NAIKAN STATUSNYA MENJADI
TINGKAT PENYIDIKAN
OLEH POLRES SUKABUMI



Pelaku yang nampak di Gambar memakai kaos Hitam bernama Riandi adalah Anak sekolah SMKN I Gegerbitung (SMK Badai), lahir pada bulan September 1999, yang sudah tidak sekolah lagi Karena di kembalikan oleh pihak sekolah kepada orangtuanya sekarang masih bebas lenggang.

Padahal Pelaku sudah semakin Viral tentang Peganiayaannya terhadap Yamin tanpa prikemanusiaan yang hampir merenggut nyawa Korban dengan cara menggorok tenggorokannya, tetapi nasib Yamin menentukan lain sehingga Yamin terbebas dari kematian tetapi setelah kejadian tersebut Yamin mengalami Penderitaan yang panjang, sampai saat ini menurut keluarganya Korban tidak bisa tidur malam karena luka sayatannya yang menyiksanya.

Kerap setiap kali dia batuk, nguap atau tengadah terasa sakit sampai mengeluarkan air mata, selain itu kepala Yamin juga yang setiap malam terasa sakit mungkin karena hantaman yang keras oleh sebuah batu kearah kepalanya, sehingga sampai saat ini harus di periksa dengan serius, tetapi karena tidak ada biaya untuk pengobatan terpaksa sementara menahan rasa sakitnya di kepala. Dari awal kejadian sampai masuknya Korban ke Rumah Sakit dan sampai saat ini Pihak pelaku tidak pernah memberi biaya pengobatan apa lagi permohonan maaf dari Pelaku terhadap Korban.

Korban Yamin adalah seorang Pedagang makanan (Molen) yang mangkal di sebuah lingkungan Pabrik Nike, berangkat pagi Pulang malam seorang diri, semenjak Penganiayaan sampai waktu penyembuhan ± 1 bln lebih dan karena tuntutan kebutuhan sehari-hari dan mencari uang untuk melanjutan segala pengobatannya akhirnya Yamin memaksakan diri untuk dagang kembali walau keluarganya melarang karena belum sembuh dari luka-laukanya. Akhirnya Yamin mencoba memaksakan diri untuk berjualan kembali dan di antar oleh sang adik kandungnya, karena belum mampu menenteng barang sendirian. 

Di kabarkan oleh masyarakat Sangkalih bahwa Yamin adalah salah satu warga yang baik tidak pernah ada perselisihan paham dengan siapapun, atas kejadian Penganiayaan terhadapnya jangankan warga, Yamin pun sampai saat di Rumah Sakit tidak mengetahui Persoalannya dengan Riandi.

Menurut para saksi Bahwa kejadian tersebut berawal dari Keponakan Korban (Wanita) berinisial SP yang berpacaran dengan Pelaku, karena menurut semua saudaranya yang tidak mengetahui Bahwa SP pacaran dengan Riandi, hanya akhir-akhir ini SP tingkah lakunya semakin hari semakin berbeda, tidak pernah menuruti nasehat dan ajakan Positif orang tua dan saudaranya, seperti bangun subuh, Shalat dan bantu orang tua. SP sering keluar masuk rumah tanpa waktu dan jika di beri arahan malah suka melecehkan.

Atas tingkah laku SP yang demikian orang tuanya sangat geram, di karenakan SP sehari-harinya suka berada di Rumah korban maka layaknya seorang Paman menasehatinya, lalu Korban memberi nasehat kepada SP, tetapi nasehat Yamin malah selalu di lecehkan oleh SP akhirnya Yamin merasa tidak di hargai sebagai Pamannya dan Yamin membentak SP lalu mendorong belakang kepala SP dengan wajar sampai kepalanya nunduk.

Kejadian Yamin pada saat memarahi SP pada hari Jumat tgl 29/12 hanya itu saja perbuatan Korban yang di ketahui oleh para saksi, sehingga analisa semua saksi menduga bahwa SP melaporkan kejadian tersebut (mungkin Pengaduan yang berlebihan) kepada Riandi dan akhirnya malam itu juga Riandi melakukan Penganiayaan terhadapYamin.  

Di sisi lain sekarang ini Masyarakat Sangkalih merasa Resah dengan Kebebasan Riandi karena menurut Warga Sangkalih ketika Pelaku masih lenggang bebas maka warga hawatir akan terjadi Yamin-Yamin berikutnya dan Bapaknya yang berlaga Preman akan semakin menjadi.

Masih menurut masyarakat Sangkalih dan pihak sekolahnya bahwa Pelaku ini seorang pemabuk dan segala aktifitas perlakuan tersebut selalu di dukung oleh bapanya, yang berstatus sebagai salah seorang PNS, Guru SDN Sangkalih Gegerbitung.

Hingga pada hari Senin 05/02 Reskrim Polres Sukabumi akhirnya naikan Status Kasus ini menjadi tingkat Penyedikian, KBO Polres Sukabumi ketika di datangi di Ruangan kerjanya oleh Lensa FWAR, Nasional Pers & beberapa awak Media bahwa menurutnya anggotanya menangani Percobaan Pembunuhan ini dengan serius, tentunya secara bertahap dari status sidik sekarang sudah ketingkat Penyidikan dan pihak kepolisian akan menyelesaikannya dengan waktu cepat, lalu KBO menanggapi Awak Media tentang pertanyaan soal kakanya Pelaku yang mengaku-ngaku sebagai Ajudannya Bupati, tetapi KBO menanggapi dengan senyum dan nampaknya kinerjanya tidak terpengaruh dengan hal seperti itu. Demikian inti dari Pernyataan Anggota Reskrim (KBO) tentunya semua pihak mendukung atas kinerjanya Polres Sukabumi dan mudah-mudahan apa yang di harapkan Keluarga Korban, Warga Sangkalih dan Supermasi hukum terwujud dengan Cepat dan Propesional tentang kepastian hukum bagi si Pelaku.  (fiks)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar