PELAKU
RENCANA PEMBUNUHAN
YAMIN
NAIKAN STATUSNYA MENJADI
TINGKAT
PENYIDIKAN
OLEH POLRES
SUKABUMI
Pelaku yang nampak di Gambar memakai kaos Hitam bernama Riandi adalah Anak sekolah SMKN I Gegerbitung (SMK Badai), lahir pada bulan September 1999, yang sudah tidak sekolah lagi Karena di kembalikan oleh pihak sekolah kepada orangtuanya sekarang masih bebas lenggang.
Padahal Pelaku sudah semakin Viral tentang Peganiayaannya terhadap
Yamin tanpa prikemanusiaan yang hampir merenggut nyawa Korban dengan cara menggorok
tenggorokannya, tetapi nasib Yamin menentukan lain sehingga Yamin terbebas dari
kematian tetapi setelah kejadian tersebut Yamin mengalami Penderitaan yang
panjang, sampai saat ini menurut keluarganya Korban tidak bisa tidur malam
karena luka sayatannya yang menyiksanya.
Kerap setiap kali dia batuk, nguap
atau tengadah terasa sakit sampai mengeluarkan air mata, selain itu kepala Yamin
juga yang setiap malam terasa sakit mungkin karena hantaman yang keras oleh sebuah
batu kearah kepalanya, sehingga sampai saat ini harus di periksa dengan serius,
tetapi karena tidak ada biaya untuk pengobatan terpaksa sementara menahan rasa
sakitnya di kepala. Dari awal kejadian sampai masuknya Korban ke Rumah Sakit dan
sampai saat ini Pihak pelaku tidak pernah memberi biaya pengobatan apa lagi
permohonan maaf dari Pelaku terhadap Korban.
Korban Yamin adalah seorang Pedagang
makanan (Molen) yang mangkal di sebuah lingkungan Pabrik Nike, berangkat pagi
Pulang malam seorang diri, semenjak Penganiayaan sampai waktu penyembuhan ± 1 bln
lebih dan karena tuntutan kebutuhan sehari-hari dan mencari uang untuk
melanjutan segala pengobatannya akhirnya Yamin memaksakan diri untuk dagang
kembali walau keluarganya melarang karena belum sembuh dari luka-laukanya. Akhirnya
Yamin mencoba memaksakan diri untuk berjualan kembali dan di antar oleh sang
adik kandungnya, karena belum mampu menenteng barang sendirian.
Di kabarkan oleh masyarakat
Sangkalih bahwa Yamin adalah salah satu warga yang baik tidak pernah ada
perselisihan paham dengan siapapun, atas kejadian Penganiayaan terhadapnya
jangankan warga, Yamin pun sampai saat di Rumah Sakit tidak mengetahui
Persoalannya dengan Riandi.
Menurut para saksi Bahwa kejadian
tersebut berawal dari Keponakan Korban (Wanita) berinisial SP yang berpacaran
dengan Pelaku, karena menurut semua saudaranya yang tidak mengetahui Bahwa SP pacaran
dengan Riandi, hanya akhir-akhir ini SP tingkah lakunya semakin hari semakin
berbeda, tidak pernah menuruti nasehat dan ajakan Positif orang tua dan
saudaranya, seperti bangun subuh, Shalat dan bantu orang tua. SP sering keluar masuk
rumah tanpa waktu dan jika di beri arahan malah suka melecehkan.
Atas tingkah laku SP yang demikian
orang tuanya sangat geram, di karenakan SP sehari-harinya suka berada di Rumah korban
maka layaknya seorang Paman menasehatinya, lalu Korban memberi nasehat kepada
SP, tetapi nasehat Yamin malah selalu di lecehkan oleh SP akhirnya Yamin merasa
tidak di hargai sebagai Pamannya dan Yamin membentak SP lalu mendorong belakang
kepala SP dengan wajar sampai kepalanya nunduk.
Kejadian Yamin pada saat memarahi SP
pada hari Jumat tgl 29/12 hanya itu saja perbuatan Korban yang di ketahui oleh
para saksi, sehingga analisa semua saksi menduga bahwa SP melaporkan kejadian
tersebut (mungkin Pengaduan yang berlebihan) kepada Riandi dan akhirnya malam
itu juga Riandi melakukan Penganiayaan terhadapYamin.
Di sisi lain sekarang ini Masyarakat
Sangkalih merasa Resah dengan Kebebasan Riandi karena menurut Warga Sangkalih
ketika Pelaku masih lenggang bebas maka warga hawatir akan terjadi Yamin-Yamin
berikutnya dan Bapaknya yang berlaga Preman akan semakin menjadi.
Masih menurut masyarakat Sangkalih
dan pihak sekolahnya bahwa Pelaku ini seorang pemabuk dan segala aktifitas
perlakuan tersebut selalu di dukung oleh bapanya, yang berstatus sebagai salah
seorang PNS, Guru SDN Sangkalih Gegerbitung.
Hingga pada hari Senin 05/02 Reskrim
Polres Sukabumi akhirnya naikan Status Kasus ini menjadi tingkat Penyedikian,
KBO Polres Sukabumi ketika di datangi di Ruangan kerjanya oleh Lensa FWAR, Nasional Pers & beberapa awak
Media bahwa menurutnya anggotanya menangani Percobaan Pembunuhan ini dengan
serius, tentunya secara bertahap dari status sidik sekarang sudah ketingkat Penyidikan
dan pihak kepolisian akan menyelesaikannya dengan waktu cepat, lalu KBO
menanggapi Awak Media tentang pertanyaan soal kakanya Pelaku yang mengaku-ngaku
sebagai Ajudannya Bupati, tetapi KBO menanggapi dengan senyum dan nampaknya kinerjanya
tidak terpengaruh dengan hal seperti itu. Demikian inti dari Pernyataan Anggota
Reskrim (KBO) tentunya semua pihak mendukung atas kinerjanya Polres Sukabumi dan
mudah-mudahan apa yang di harapkan Keluarga Korban, Warga Sangkalih dan
Supermasi hukum terwujud dengan Cepat dan Propesional tentang kepastian hukum bagi si Pelaku. (fiks)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar