Team
BI Sukabumi, Gerakan Reformis Islam (Garis) serta Koalisi Masyarakat Pengawal
Konstitusi (Kompak) yang berkolaborasi menurunkan ratusan massa pendukungnya
pada Senin (16/01/2017) geruduk kantor Imigrasi kelas II Sukabumi yang berada
di Jalan Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi.
Aksi
gabungan dua kubu massa yang memiliki banyak anggota yang tersebar di Kota/ Kabupaten
Sukabumi mengusung keprihatinan akan situasi bangsa ini khususnya di wilayah
Sukabumi dengan adanya ekspansi Tenaga Kerja Asing (TKA) ilegal yang seolah
merampas Hak warga pribumi untuk mendapat pekerjaan. Tidak bisa di pungkiri
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi, Filianto Akbar menyatakan, jumlah pekerja
asing asal China cukup mendominasi di banding dari negara lain. Data yang
terhimpun, ada sekitar 1.200 orang WNA yang berada di bawah pengawasan Imigrasi
Sukabumi, bahkan Pada 2016 lalu, Imigrasi Sukabumi telah selesai menangani
serta memproses sebanyak 43 kasus WNA yang bermasalah.
Menurut
Abah Ale selaku koordinator aksi dari ORMAS GARIS, pihak nya telah mengantongi
ijin demo pada hari jumat lalu, demo kali ini menurunkan ratusan massa mereka
dari berbagai wilayah mulai dari cicurug, cibadak, Sukabumi Kota, Sukaraja,
Kebonpedes, hingga massa nya yang berada di pelabuhan ratu pun akan ikut turun
melakukan aksi karena permasalahan TKA ini bukan hanya persoalan warga kota
saja melainkan persoalan seluruh Masyarakat Sukabumi.
Tidak
Jauh berbeda LSM KOMPAK pun menurunkan kurang lebih 15 mobil serta puluhan
massa lainnya berkendaraan motor, massa yang di pimpin langsung ketua Dadan
serta Dace Arisandi salah seorang aktivis penggerak massa
menyatakan, bahwa pemerintah harus bertanggung jawab serta menjamin hak
hak warga Negara Republik Kesatuan Indonesia sesuai Undang undang Dasar 1945.
Masjid
jalur lingkar Selatan Sukabumi adalah titik awal berkumpulnya massa, mereka
rencananya akan mulai bergerak sekitar pukul satu setelah melaksanakan shalat
dhuhur berjamaah, aparat kepolisian Mapolresta Sukabumi di bantu oleh beberapa
Polsek dan dipimpin langsung oleh Kapolres AKBP Rustam Mansur mengawal aksi ini
sejak awal massa berkumpul hingga selesai.
Meski sejak pagi hujan mengguyur Kota Sukabumi massa seolah tidak peduli dan sangat antusias, karena menurut mereka keberadaan TKA saat ini seolah tidak terkendali dan seolah ada upaya pembiaran yang dilakukan oleh Oknum yang mengambil keuntungan dari situasi ini.
Abah
ale saat di temui memberikan statement "Artinya pergerakan ini adalah
salah satu bentuk bela negara,mengenai legalitas orang-orang asing yang berada
di sukabumi, kami meminta data dari pihak imigrasi dan apabila mereka tidak
memberikan data tersebut kami akan mengadakan aksi akbar GARIS sejawabarat yang
akan turun " ancamnya.
Sementara itu Dace Arisandi meneriakan aspirasinya " jika kehadiran tenaga kerja asal China tidak terpantau serta tidak ditangani dengan sungguh-sungguh oleh pemerintah, hal ini justru dikhawatirkan akan memicu adanya aksi sweeping oleh sekelompok masyarakat tertentu ", Ia pun mengingatkan Pemerintah tentang kemungkinan adanya agenda terselubung dari kehadiran tenaga kerja asal China di Indonesia, terutama khususnya di Sukabumi " Hati hati serta waspada jangan sampai kita menjadi penonton di negara kita sendiri, awasi, bisa jadi ini bentuk penjajahan baru di abad ini" pungkasnya.
Di Negara ini mengapa
kerap setiap Kasus yang merugikan Masyarakat atau Aset Negara itu sendiri selalu
di awali dengan tidakan masyarakat yang ada di Bawah, Pemerintahnya baru
bergerak setelah timbul ada korban dari kerusuhan, memang Sistem Pemerintahan sekarang
bagaikan Manusia yang tidak mau punya menanggung beban, contohnya seperti Manusia
menangung beban Belati pasti ia akan melepaskannya karena tidak ingin punya
beban dan ketika belati itu di lepas tidak mungkin jatuh ke atas dan pasti ke
bawah, itulah Hukum Kita bagaikan belati tadi hanya bisa membidik ke satu arah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar