FWAR

MEDIA INDEPENDENT ONLINE FORUM WARTAWAN DAN AKTIVIS REPORMASI ( FWAR )

fiks

fiks
DPP FWAR

Minggu, 22 Januari 2017

BENTUK PENJAJAHAN BARU DI ABAD INI, MASUKNYA WARGA ASENG KE SUKABUMI


Team BI Sukabumi, Gerakan Reformis Islam (Garis) serta Koalisi Masyarakat Pengawal Konstitusi (Kompak) yang berkolaborasi menurunkan ratusan massa pendukungnya pada Senin (16/01/2017) geruduk kantor Imigrasi kelas II Sukabumi yang berada di Jalan Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi.

Aksi gabungan dua kubu massa yang memiliki banyak anggota yang tersebar di Kota/ Kabupaten Sukabumi mengusung keprihatinan akan situasi bangsa ini khususnya di wilayah Sukabumi dengan adanya ekspansi Tenaga Kerja Asing (TKA) ilegal yang seolah merampas Hak warga pribumi untuk mendapat pekerjaan. Tidak bisa di pungkiri Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Sukabumi, Filianto Akbar menyatakan, jumlah pekerja asing asal China cukup mendominasi di banding dari negara lain. Data yang terhimpun, ada sekitar 1.200 orang WNA yang berada di bawah pengawasan Imigrasi Sukabumi, bahkan Pada 2016 lalu, Imigrasi Sukabumi telah selesai menangani serta memproses sebanyak 43 kasus WNA yang bermasalah.

Menurut Abah Ale selaku koordinator aksi dari ORMAS GARIS, pihak nya telah mengantongi ijin demo pada hari jumat lalu, demo kali ini menurunkan ratusan massa mereka dari berbagai wilayah mulai dari cicurug, cibadak, Sukabumi Kota, Sukaraja, Kebonpedes, hingga massa nya yang berada di pelabuhan ratu pun akan ikut turun melakukan aksi karena permasalahan TKA ini bukan hanya persoalan warga kota saja melainkan persoalan seluruh Masyarakat Sukabumi.

Tidak Jauh berbeda LSM KOMPAK pun menurunkan kurang lebih 15 mobil serta puluhan massa lainnya berkendaraan motor, massa yang di pimpin langsung ketua Dadan serta Dace Arisandi salah seorang aktivis penggerak massa menyatakan, bahwa pemerintah harus bertanggung jawab serta menjamin hak hak warga Negara Republik Kesatuan Indonesia sesuai Undang undang Dasar 1945.
Masjid jalur lingkar Selatan Sukabumi adalah titik awal berkumpulnya massa, mereka rencananya akan mulai bergerak sekitar pukul satu setelah melaksanakan shalat dhuhur berjamaah, aparat kepolisian Mapolresta Sukabumi di bantu oleh beberapa Polsek dan dipimpin langsung oleh Kapolres AKBP Rustam Mansur mengawal aksi ini sejak awal massa berkumpul hingga selesai.

Meski sejak pagi hujan mengguyur Kota Sukabumi massa seolah tidak peduli dan sangat antusias, karena menurut mereka keberadaan TKA saat ini seolah tidak terkendali dan seolah ada upaya pembiaran yang dilakukan oleh Oknum yang mengambil keuntungan dari situasi ini.

Abah ale saat di temui memberikan statement "Artinya pergerakan ini adalah salah satu bentuk bela negara,mengenai legalitas orang-orang asing yang berada di sukabumi, kami meminta data dari pihak imigrasi dan apabila mereka tidak memberikan data tersebut kami akan mengadakan aksi akbar GARIS sejawabarat yang akan turun " ancamnya.

Sementara itu Dace Arisandi meneriakan aspirasinya " jika kehadiran tenaga kerja asal China tidak terpantau serta tidak ditangani dengan sungguh-sungguh oleh pemerintah, hal ini justru dikhawatirkan akan memicu adanya aksi sweeping oleh sekelompok masyarakat tertentu ", Ia pun mengingatkan Pemerintah tentang kemungkinan adanya agenda terselubung dari kehadiran tenaga kerja asal China di Indonesia, terutama khususnya di Sukabumi " Hati hati serta waspada jangan sampai kita menjadi penonton di negara kita sendiri, awasi, bisa jadi ini bentuk penjajahan baru di abad ini" pungkasnya.

Di Negara ini mengapa kerap setiap Kasus yang merugikan Masyarakat atau Aset Negara itu sendiri selalu di awali dengan tidakan masyarakat yang ada di Bawah, Pemerintahnya baru bergerak setelah timbul ada korban dari  kerusuhan, memang Sistem Pemerintahan sekarang bagaikan Manusia yang tidak mau punya menanggung beban, contohnya seperti Manusia menangung beban Belati pasti ia akan melepaskannya karena tidak ingin punya beban dan ketika belati itu di lepas tidak mungkin jatuh ke atas dan pasti ke bawah, itulah Hukum Kita bagaikan belati tadi hanya bisa membidik ke satu arah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar